Langsung ke konten utama

Tugas biologi

Gips UNTUK Pengobatan Patah Tulang

A.   Patah tulang / Fraktur
Ada beberapa pendapat tentang patah tulang atau fraktur, diantaranya:
1.    FKUI (2000), fraktur adalah rusaknya dan terputusnya kontinuitas tulang.
2.    Boenges,ME., Moorhouse, MF dan Geissler, AC (2000) fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang.
3.    Back dan Marassarin (1993) berpendapat bahwa fraktur adalah terpisahnya kontinuitas tulang normal yang terjadi karena tekanan pada tulang yang berlebihan.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat diambil sebuah pengertian bahwa patah tulang atau fraktur adalah terputus atau terpisahnya kontinuitas dari tulang, yang dapat disebabkan oleh cedera atau sebuah tekanan yang berlebihan pada tulang.
Fraktur dapat diobati dengan  beberapa cara, salah satunya dengan pemasangan gips.
B.   Gips
Gips merupakan suatu bahan kimia yang pada saat ini tersedia dalam lembaran dengan komposisi kimia (CaSO4)2 H2O + 3 H2O = 2 (SaSO42H2O) dan bersifat anhidrasi yang dapat mengikat air sehingga membuat kalsium sulfat hidrat menjadi solid/keras. Pada saat ini sudah tersedia gips yang sangat ringan.
Dulu, gips terbuat dari semen – disebut plaster of paris – tapi ternyata mudah rusak bila terkena air, berat, terasa lebih panas sehingga tidak praktis. Sekarang ada gips yang terbuat dari bahan anti air seperti fiber.
Pemasangan gips merupakan salah satu pengobatan konservatif pilihan (terutama pada fraktur) dan dapat dipergunakan di daerah terpencil dengan hasil yang cukup baik bila cara pemasangan, indikasi, kontraindikasi serta perawatan setelah pemasangan diketahui dengan baik.
Perbedaan cara pemasangan gips yang terbuat dari semen dan fiber adalah:
“ Gips berbahan semen. Sebelum dipasang, pasien harus menggunakan stockinette yang berbahan kaos, kemudian di atas stockinette dilapisi dengan padding (bantalan) berupa kapas kering untuk memberi ruang agar aliran darah di area tersebut tidak terhambat. Barulah dipasang gips. Padding kapas, stockinette dan bahan gips semen tidak boleh basah atau terkena air.”
“ Gips dari bahan fiber. Sebelum dipasang, pasien dapat langsung menggunakan padding yang boleh kena air, karena padding tersebut dapat mengering apabila basah dan tidak perlu memakai stockinette. Barulah dipasang gips. Gips tersebut akan mengering dengan sendirinya  bila terkena air, jadi bisa tetap digunakan saat mandi atau berenang. Meski begitu, harus perhatikan agar pasien berhati-hati saat bergerak agar kedudukan tulang yang patah tidak bergeser atau berubah lagi.”
                        
Fungsi pemasangan gips yang utama ada 3 yaitu:
1.    Mencegah supaya tidak terjadi pergeseran pada tulang yang patah atau retak.
2.    Tidak terjadi angulasi (perubahan bentuk) sehingga kedudukan dari tulang yang patah bisa dipertahankan dengan baik.
3.    Menghilangkan rasa nyeri.

Lama pemasangan gips pada patah tulang tergantung dari jenis patahnya dan timbulnya tulang baru yang disebut callus yang berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan kedua fragmen tulang yang patah dan diasumsikan sebagai lem tulang. Callus ini mulai timbul pada anak-anak dalam waktu 10 hari – 2 minggu. Nah, adanya callus itu sebagai tanda bahwa penyembuhan sudah mulai terjadi. Untuk memastikan apakah callus sudah muncul pasien harus di- rontgen (sinar X-Ray) terlebih dulu. Bila sudah muncul dapat dipastikan tidak lama lagi pasien akan sembuh.
Setelah pemasangan gips kita jangan lupa untuk tetap melakukan control ke dokter. Disarankan dalam 2x24 jam setelah pemasangan kita melakukan control pertama ke dokter, agar dokter dapat memastikan tidak terjadi gangguan aliran darah akibat proses pembengkakan yang terjadi. Namun, bila gips dirasa terlalu ketat, sebelum 2 X 24 jam dari jadwal periksa, segera datang ke dokter agar gips dibelah atau dibuka untuk selanjutnya dievaluasi lebih mendalam. Kontrol kedua, biasanya dilakukan dalam 10 atau 14 hari dari pemasangan pertama atau tepatnya bila pasien merasakan gipsnya longgar. Pemeriksaan selanjutnya bisa dilakukan setelah 3 minggu dari pemasangan gips pertama.
Beberapa masalah yang sering muncul ketika pemasangan gips diantaranya:
- Timbul rasa nyeri yang terus menerus walaupun sudah meminum obat yang diresepkan dokter
- Gips dirasa terasa terlalu sempit atau ketat
- Gips menjadi longgar, patah atau retak
- Timbul tekanan dan gesekan yang kuat di bawah gips
- Timbul rasa dingin atau terjadi perubahan warna keputih-putihan atau kebiru-biruan pada organ gerak yang digips
- Pasien merasakan nyeri, mati rasa atau kesemutan terus-menerus pada jari tangan atau kaki yang dibalut.
Bila hal ini terjadi segera hubungi dokter.
Dan masalah yang sering timbul ketika gips dibuka diantaranya:
1.    Perubahan warna kulit,
2.    Banyak daki pada area yang digips dan sangat bau karena sudah lama terbungkus,
3.    Bulu dapat menjadi bertambah lebat sedikit.
Namun kita tidak perlu khawatir karena masalah itu akan hilang dengan sendirinya.

Sumber referensi:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Drama: Palu Hakim

Naskah Drama          “Palu Hakim” Nama kelompok: 1.              Anggit Surya G              (03/XII IPA 4) 2.              Desy Annisa                   (07/XII IPA 4) 3.              Mardatilla Biyand          (18/XII IPA 4) 4.              Muhammad Faturazzan (20/XII IPA 4) 5.              Nugraheni Tri                (21/XII IPA 4) 6.              Rika handaruni               (25/XII IPA 4) SMAN 3 SURAKARTA 2012/2013 Tokoh cerita 1.     Anggit Surya sebagai Jaksa Gumi 2.     Desy Annisa sebagai Hakim 3.     Mardatilla sebagai Miss Kimmy (keluarga tersangka) 4.     M. Faturazzan sebagai Muhammad Oye (pemuda terdakwa) 5.     Nugraheni sebagai Ani (keluarga korban) 6.     Rika Handaruni sebagai Saksi Palu Hakim Persidangan Jaksa                      : Pada hari sekian bulan sekian tahun 2013, hari sekian bulan sekian, pemuda ini bernama Muhammad Oye, telah menghilangkan nyawa seorang wanita bernama Anu. Atas nama keadilan, sa

Abu Ali Counts his Donkeys

Abu Ali Counts his Donkeys One day Abu Ali went to the fair, and bought nine donkeys. He rode home on one of them the rest of the donkeys followed behind. After a while Abu Ali said to himself, “I must make sure all my donkeys are here.” And he turned round to count them. “One, two, three, four, five, six, seven, eight. Oh! Where’s number nine?” Abu Ali cried He jumped down from his donkey. He looked behind the rocks and behind the trees. But there was no donkey to be seen.

Tugas esai tentang teknologi

Ini adalah hasil yang aku buat untuk memnuhi tugas membuat esai Bahasa Indonesia. Temanya tentang teknologi. Jika ada kekurangan saya minta maaf, dan mohon kritik membangun dari pembaca sekalian. Hacker bagi Keamanan Situs Pemerintah Oleh :Anggit Surya G. XII IA4/03                 Internet sudah menjadi hal yang biasa dijaman sekarang. Internet seperti sudah bukan kebutuhan mewah lagi, tetapi sudah menjadi kebutuhan primer bagi seseorang. Internet tidak hanya dapat diakses oleh orang-orang menengah keatas saja, namun orang-orang menengah kebawahpun sudah dapat mengaksesnya, bahkan gratis. Hal itulah yang memicu perkembangan pesat internet di dunia maya. Dari pendidikan, bisnis, berita, hingga masalah kenegaraan ada di dunia maya. Tidak hanya yang bersifat umum dan terbuka saja, namun hal yang bersifat tertutup dan rahasia dari suatu hal juga banyak yang lalu-lalang di dunia maya. Hal ini lah yang menarik minat para hacker-haker untuk menguak informasi yang rahasia, terutama d